Diskriminasi Ras dan Etnis

Pengalaman Dwika Putra Pada Mei 1998

Pada tahun 1998, Dwika Putra masih berusia sembilan tahun dan duduk di bangku sekolah dasar. Tepat di tanggal 12 Mei 1998, Dwika ingat sekali bahwa sekolahnya libur dan ia pun tengah berkunjung ke kantor Ibunya. Dwika tak menduga bahwa akan ada kerusuhan besar di sekitar kantor Ibunya pada hari itu. Bahkan Dwika dan Ibunya gagal …

Pengalaman Dwika Putra Pada Mei 1998 Read More »

Saksi Bisu Kerusuhan Mei 1998 di Glodok

Puncak Peristiwa Mei 1998 terjadi pada 13 – 15 Mei 1998, di mana merupakan imbas dari penembakan mahasiswa Trisakti kala itu. Dalam rentang 3 hari tersebut, deretan tindak kekerasan terjadi di berbagai kota di Indonesia, namun terparah terjadi di Ibukota. Kekerasan yang terjadi banyak menyasar kepada warga sipil keturunan Tionghoa. Maka dari itu, salah satu …

Saksi Bisu Kerusuhan Mei 1998 di Glodok Read More »

Hari-hari Seorang Tionghoa Semarang Saat Mei ’98: Menanti Imbas Kerusuhan Jakarta

Kerusuhan 1998 telah 24 tahun berlalu, namun Widjajanti Dharmowijono masih merekam jelas bagaimana situasi detik-detik Soeharto lengser. Meskipun ia tinggal di Semarang dan jauh dari ibukota, Widjajanti mengaku perasaan cemas tetap masih ada. Rasa cemas itu muncul karena ada dugaan kerusuhan massal di Jakarta bakal merembet ke ibu kota Jawa Tengah tersebut.  Tulisan ini bercerita …

Hari-hari Seorang Tionghoa Semarang Saat Mei ’98: Menanti Imbas Kerusuhan Jakarta Read More »

‘Hotline 1998’: Dokumenter yang Rekam Rahasia Kelam Tragedi 1998

“Dokumenter Hotline 1998 hadir sebagai antitesa, sekaligus bukti yang berusaha mengungkap rahasia kelam itu. Film ini berisikan narasi tentang para volunteer yang saat itu bertugas sebagai bala bantuan korban-korban pelecehan dan kekerasan seksual ketika Tragedi 1998 terjadi.” Chika Ramadhea, Magdalene Chika Ramadhea adalah satu dari banyak orang yang tidak mengetahui tentang perkosaan massal dalam peristiwa …

‘Hotline 1998’: Dokumenter yang Rekam Rahasia Kelam Tragedi 1998 Read More »

Menjadi Tionghoa di Indonesia: Luka Kami Masih Basah

Keturunan Cina-Indonesia kerap mengalami diskriminasi di negeri sendiri. Masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia seringkali dijadikan sasaran dan kambing hitam dalam berbagai aksi kerusuhan. Memori dan trauma masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia belum pulih pasca kerusuhan Mei 1998. Namun, pada 22 Mei 2019 ketika kerusuhan pasca pengumuman hasil pemilihan presiden, masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia kembali menjadi korban. Kerusuhan dengan sentimen anti-Cina …

Menjadi Tionghoa di Indonesia: Luka Kami Masih Basah Read More »

Ketika Rumah Susi Susanti Nyaris Dibakar

Susi Susanti merupakan sosok penting dalam sejarah badminton Indonesia. Torehan prestasi yang ia raih selama berkarir menjadikannya pebulutangkis perempuan pemegang rekor kemenangan beruntun terpanjang. Di balik perjalanan kisah sukses-nya mengharumkan nama Indonesia, ternyata Susi Susanti pernah mengalami diskriminasi oleh negeri sendiri.  Pada Mei 1998, Susi tengah berjuang atas nama Indonesia pada ajang Uber Cup 1998 …

Ketika Rumah Susi Susanti Nyaris Dibakar Read More »

Mei 1998 yang Mengubah Saya

Bagi Elisa, Mei 1998 merupakan titik balik yang mengubah banyak hal dalam dirinya. Kala itu, ia masih menjadi mahasiswa arsitektur yang hanya fokus dengan tugas-tugas kuliah. Namun, ketegangan selama pertengahan bulan Mei 1998, membuatnya seakan terlahir kembali menjadi individu yang berbeda. Mimpi yang sebelumnya ingin menjadi arsitek ternama, kini berbalik arah menjadi seorang aktivis yang …

Mei 1998 yang Mengubah Saya Read More »

Luka Turun-temurun Tionghoa Indonesia

Hubungan antara Tionghoa-Indonesia dengan penduduk asli Indonesia dari masa ke masa banyak menorehkan memori-memori buruk. Perubahan kepemimpinan di Indonesia nyatanya tidak bisa menghilangkan tendensi rasisme yang dilalui oleh warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. Pengalaman rasis yang mereka alami pun berbuah menjadi hal traumatis. Bahkan, ketakutan tersebut diwariskan turun-temurun ke generasi selanjutnya.  Salah satu puncak pengalaman …

Luka Turun-temurun Tionghoa Indonesia Read More »

Prasangka dan Trauma Itu Masih Ada

Puncak kekerasan terhadap etnis Tionghoa-Indonesia yang terjadi 20 tahun lalu meninggalkan banyak tanya dalam melanjutkan kehidupan berbangsa. Tercatat ada ratusan korban perkosaan, pembunuhan dan penjarahan massal yang korbannya didominasi oleh etnis Tionghoa-Indonesia. Mengapa etnis Tionghoa-Indonesia menjadi korban? Apakah kejadian ini mungkin terulang kembali? Rasanya, pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab. Selama Januari hingga Maret 2020, tepatnya saat …

Prasangka dan Trauma Itu Masih Ada Read More »

Apa yang Tidak Kita Bicarakan Saat Berbicara Tentang Tionghoa Indonesia

Sebagai kelompok yang menjadi korban kekerasan berbasis diskriminasi, kolektif Suara Peranakan Tionghoa menjadi bagian penting dalam membangun resistensi terhadap ketidakadilan dan merawat nilai-nilai kemanusiaan. Berbagai kegiatan bersifat humanis dilakukan oleh mereka sebagai upaya agar tidak terulangnya sejarah kelam, dan tentunya untuk terus menjaga persatuan bangsa. Namun, meski sudah 24 tahun berlalu sejak Tragedi 1998, representasi …

Apa yang Tidak Kita Bicarakan Saat Berbicara Tentang Tionghoa Indonesia Read More »