
Puncak Peristiwa Mei 1998 terjadi pada 13 – 15 Mei 1998, di mana merupakan imbas dari penembakan mahasiswa Trisakti kala itu. Dalam rentang 3 hari tersebut, deretan tindak kekerasan terjadi di berbagai kota di Indonesia, namun terparah terjadi di Ibukota. Kekerasan yang terjadi banyak menyasar kepada warga sipil keturunan Tionghoa. Maka dari itu, salah satu pemukiman yang terdampak parah adalah Glodok. Banyak toko-toko milik peranakan Tionghoa-Indonesia di daerah Glodok yang dirusak dan dijarah. Hingga saat ini, sisa-sisa bangunan di Glodok masih ada dan merefleksikan memori kelam kerusuhan.
Tulisan ini memuat penelusuran sisa-sisa bangunan serta cerita orang-orang yang menyaksikan kerusuhan di Glodok. Simak kisah lengkapnya pada link berikut:
Artikel ini pertama kali tayang di Historia pada 30 Mei 2021 dengan judul “Saksi Bisu Kerusuhan Mei 1998 di Glodok” yang ditulis oleh Fernando Randy (Historia). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://historia.id/galeri/articles/saksi-bisu-kerusuhan-mei-1998-di-glodok-vg8EJ/page/1