Tragedi Mei 98, Kusmiyati: Nyawanya Direnggut Begitu Saja

Kusmiyati, ibu Mustofa yang merupakan korban pembakaran Mal Klender. Foto: Rio Tuasikal.

Kusmiyati hanya bisa menggenggam foto anak lelakinya yang menjadi korban Tragedi 1998. Kala itu putranya, Mustofa, baru berusia 14 tahun. Ia menjadi salah satu dari ratusan korban yang meninggal dalam peristiwa kebakaran Mal Klender. Kusmiyati kini hidup dengan ekonomi yang pas-pasan tanpa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bahkan dirinya kesulitan untuk membayar pajak pemakaman putranya di Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon. Kusmiyati pun sampai saat ini masih mengharapkan adanya keadilan bagi puteranya dan korban lain dalam Tragedi 1988.

Tulisan ini bercerita mengenai anggota keluarga korban dari peristiwa 1998 yang hingga saat ini tidak mendapatkan bantuan dan kejelasan dari pemerintah. Simak kisah lengkapnya pada link berikut:

Artikel ini pertama kali tayang di KBR pada 28 Mei 2016 dengan judul “[SAGA] Tragedi Mei 98, Kusmiyati: Nyawanya Direnggut Begitu Saja” yang ditulis oleh Rio Tuasikal (KBR). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://kbr.id/saga/05-2016/_saga__tragedi_mei_98__kusmiyati__nyawanya_direnggut_begitu_saja/81681.html

%d bloggers like this: