Pengakuan Anak Tapol 65, Sempat Menganggap Ayahnya Jahat

Ratrikala Bhre Aditya, anak dari Tedjabayu Sudjojono. Foto: Istimewa

Ratrikala Bhre Aditya baru mempelajari kisah keluarganya ketika ia berusia delapan tahun. Nenek dan ayahnya ternyata pernah diasingkan di kamp-kamp konsentrasi sebab diduga sebagai simpatisan PKI. Ketika pertama kali mendengar kisah itu, Bhre yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, sontak memiliki perasaan benci terhadap ayahnya. Baru setelah mendengar cerita lengkap dari sang Ibu dan Ayah, Bhre memiliki perasaan kontras dari sebelumnya. Kesadarannya akan kisah keluarganya itu yang membuat Bhre mulai menggali narasi lain tentang sejarah Indonesia di tahun 1965.

Tulisan ini berisikan wawancara dengan salah satu keturunan dari tahanan politik tahun 1965 yang baru mengetahui kisah orang tuanya dan memiliki persepsi yang salah. Simak kisah lengkapnya pada link berikut:

Artikel ini pertama kali tayang di KBR pada 2 Oktober 2017 dengan judul “[SAGA] Pengakuan Anak Tapol 65, Sempat Menganggap Ayahnya Jahat (Bagian 2)” yang ditulis oleh Quinawati Pasaribu (KBR). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://kbr.id/saga/10-2017/_saga__pengakuan_anak_tapol_65__sempat_menganggap_ayahnya_jahat__bagian_2_/92713.html 

%d bloggers like this: