Menolak Lupa Kerusuhan Mei 1998

Ketegangan di pertengahan bulan Mei 1998 masih sangat jelas di kenangan Sensen. Memori kepulan asap, debu, dan udara menyengat Jakarta kembali memenuhi ingatannya akan gambaran Mei 1998.  Sensen, perempuan keturunan etnis Tionghoa, memberanikan diri menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai wartawan untuk mencatat apa yang terjadi di hari itu. Meskipun ia tahu konsekuensi yang mungkin dihadapi  sebab cap “Cina” yang melekat di dirinya. Kartu identitas besar yang terkalung di dadanya dan rompi bertuliskan Wartawan Forum Keadilan seakan menjadi tameng bagi dirinya untuk terhindar sebagai target empuk gerombolan liar. Namun, perlindungan tersebut tidak mengurangi sedikitpun kengerian  yang ia alami. Hal yang ia amati dan liput hari itu seakan membekas meninggalkan pilu di dalam dirinya. 

Tulisan ini bercerita tentang kerusuhan yang terjadi di Mei 1998 dari kacamata wartawan perempuan keturunan Tionghoa. Kerusuhan ini banyak memakan korban, terutama dari etnis Tionghoa. Penasaran dengan kesaksian lengkap Sensen? Klik artikel di bawah ini:

Artikel ini pertama kali tayang di Magdalene pada 23 Juni 2014 dengan judul “Menolak Lupa, Kerusuhan Mei 1998” yang ditulis oleh Sensen Gustafsson (Magdalene). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://magdalene.co/story/menolak-lupa-kerusuhan-mei-1998

%d bloggers like this: