
Tuba tidak pernah membayangkan bahwa kisah hidupnya di Jakarta berbeda 180 derajat dari apa yang ia idam-idamkan. Tuba remaja berangkat ke Jakarta dengan harapan mencoba peruntungan di Ibu Kota. Namun, bukan itu yang ia dapatkan. Pasca Peristiwa G30S, Tuba menjadi buron lantaran dirinya diduga ikut andil dalam peristiwa yang menewaskan tujuh jenderal. Tuba pun ditangkap di Brebes saat usianya baru 18 tahun. Sejak saat itu, Tuba dipenjara dan kerap dipindahkan dari satu kamp ke kamp lainnya. Selama 14 tahun dipenjara, Tuba tidak mendapatkan pengadilan. Sejak dirinya dibebaskan pada tahun 1979, hidup Tuba tidak menunjukkan kemudahan. Tuba harus menerima hidup dengan stigma dan pandangan negatif dari orang sekitarnya sebab fakta bahwa dia merupakan mantan tahanan politik 1965.
Tulisan ini berisikan cerita pengalaman seorang eksil politik 1965 dari tertangkap hingga kembali ke masyarakat namun harus menerima stigma-stigma yang melekat. Simak kisah lengkapnya pada link berikut:
Artikel ini pertama kali tayang di Historia pada 30 September 2022 dengan judul “Getirnya Perjalanan Tuba Menghapus Stigma 1965” yang ditulis oleh Fernando Randy (Historia). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://historia.id/galeri/articles/getirnya-perjalanan-tuba-menghapus-stigma-1965-Dp9rV/page/1