Koperasi Gemah Ripah, Penyambung Hidup Keluarga Korban Pelanggaran HAM

Purwati (berbaju biru) dan Kusmiyati (berkerudung coklat) adalah anggota Koperasi Gemah Ripah. Foto: Ninik Yuniati/KBR.

Purwati dan Kusmiyati adalah dua perempuan paruh baya yang banyak berbagi kesamaan pengalaman hidup. Keduanya kehilangan putra mereka dalam Tragedi 1998. Meskipun usia yang tidak lagi muda, Purwati dan Kusmiyati mesti berjuang menafkahi keluarga. Sebab, putra kesayangan yang menjadi harapan keluarga kini sudah tiada. 

Sejak peristiwa 1998, Purwati dan Kusmiyati tidak mendapatkan jaminan dan bantuan dari pemerintah. Kini keduanya menggantungkan hidup dengan berjualan sayur keliling dengan modal yang didapat dari Koperasi Gemah Ripah. Koperasi Gemah Ripah merupakan wadah yang difasilitasi oleh ELSAM dan IKOHI sejak 2012 untuk membantu perekonomian anggota keluarga korban kerusuhan Mei 1998 dan tragedi 1965.

Tulisan ini bercerita mengenai kehidupan keluarga korban dari peristiwa 1998 yang kini dibantu oleh Koperasi Gemah Ripah. Simak kisah lengkapnya pada link berikut:

Artikel ini pertama kali tayang di KBR pada 30 Juli 2016 dengan judul “[SAGA] Koperasi Gemah Ripah, Penyambung Hidup Keluarga Korban Pelanggaran HAM” yang ditulis oleh Ninik Yuniati (KBR). Untuk membaca lebih lanjut, sila klik: https://kbr.id/saga/07-2016/_saga__koperasi_gemah_ripah__penyambung_hidup_keluarga_korban_pelanggaran_ham/83554.html

%d bloggers like this: